Kamis, 07 November 2019

Makna lambang lampung

Lambang Lampung terdiri dari lukisan padi dan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak terdapat di Lampung. Laduk dan payanberupa golok dan tombak adalah senjata tradisional masyarakat Lampung. Gongmerupakan simbol demokrasiSiger sebagai lambang keagungan budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang, terdapat tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti rumah tangga yang agung bahagia dua golongan masyarakat (ruwai dan jurai) yang terdapat pada masyarakat asli dan pandatang.[

Sejarah lampung

Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatra Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatra Selatan, tetapi daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Tatkala Banten di bawah pimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Sultan Agung ini dalam upaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten mendapat hambatan karena dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Agung Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas untuk menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada saat itu tentu saja tidak menyenangkan VOC, oleh karenanya VOC selalu berusaha untuk uasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih paham dengan ayahnya Sultan Agung Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Agung Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Haji menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan ia mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya. Agaknya perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung yang dirintisnya mengalami kegagalan, karena ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih mengakui Sultan Agung Tirtayasa sebagai Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari VOC apakah benar Lampung berada di bawah Kekuasaan Sultan Banten, kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidak mutlak.
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "Jenang" atau kadangkadang disebut Gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang terpencar-pencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "Adipati" secara hirarkis tidak berada di bawah koordinasi penguasaan Jenang/ Gubernur. Jadi penguasaan Sultan Banten atas Lampung adalah dalam hal garis pantai saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil-hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung.
Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten semakin kuat, dan oleh karena itu Belanda merasa khawatir dan mengirimkan ekspedisi kecil di pimpin oleh Assisten Residen Krusemen yang menghasilkan persetujuan bahwa:
  • Radin Inten memperoleh bantuan keuangan dari Belanda sebesar f. 1.200 setahun.
  • Kedua saudara Radin Inten masing-masing akan memperoleh bantuan pula sebesar f. 600 tiap tahun.
  • Radin Inten tidak diperkenankan meluaskan lagi wilayah selain dari desa-desa yang sampai saat itu berada di bawah pengaruhnya.
Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin Inten dan ia tetap melakukan perlawanan-perlawanan terhadap Belanda.
Oleh karena itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan Leliever untuk menangkap Radin Inten, tetapi dengan cerdik Radin Inten dapat menyerbu benteng Belanda dan membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi karena pada saat itu Belanda sedang menghadapi perang Diponegoro (1825 - 1830), maka Belanda tidak dapat berbuat apa-apa terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten meninggal dunia dan digantikan oleh Putranya Radin Imba Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830 Belanda menyerbu Radin Imba Kusuma di daerah Semangka, kemudian pada tahun 1833 Belanda menyerbu benteng Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya. Baru pada tahun 1834 setelah Asisten Residen diganti oleh perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan penuh, maka Benteng Radin Imba Kusuma berhasil dikuasai.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, tetapi penduduk daerah Lingga ini menangkapnya dan menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma kemudian di buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melakukan perlawanan, "Jalan Halus" dari Belanda dengan memberikan hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin perlawanan rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda tetap merasa tidak aman, sehingga Belanda membentuk tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang Lampung sendiri untuk melindungi kepentingan-kepentingan Belanda di daerah Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat yang digerakkan oleh putra Radin Imba Kusuma sendiri yang bernama Radin Inten II tetap berlangsung terus, sampai akhirnya Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh oleh tentara-tentara Belanda yang khusus didatangkan dari Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di daerah Lampung. Perkebunan mulai dikembangkan yaitu penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan kelapa sawit. Untuk kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-hasil perkebunan itu maka tahun 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.

Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.yang ada sekaranga adalah bandar lampung menjadi salah satu objek wisata yang menerik di antara nya pulau pasir,pasir putih dan lembah hijau.

Urutan presiden 1-6

PresidenMulai menjabatSelesai menjabatPartaiWakil PresidenPeriode
1SoekarnoSoekarno.jpg18 Agustus194519 Desember1948PNIMohammad Hatta1
Syafruddin Prawiranegara
(Ketua PDRI)[1]
Sjafrudin prawiranegara.jpg19 Desember194813 Juli1949NonpartisanLowong
Soekarno13 Juli194927 Desember1949PNIMohammad Hatta
Soekarno
(Presiden RIS)[2]
27 Desember194915 Agustus1950PNILowong
Assaat
(Pemangku Sementara
Jabatan Presiden RI)
[2]
Assaat PYO.jpgNonpartisan
Soekarno15 Agustus19501 Desember1956PNIMohammad Hatta
1 Desember195622 Februari1967Lowong
2Soeharto
(Pejabat Presiden)[3]
President Suharto, 1993.jpg22 Februari196727 Maret1968Golkar
Soeharto27 Maret196824 Maret19732
24 Maret197323 Maret1978Hamengkubuwana IX3
23 Maret197811 Maret1983Adam Malik4
11 Maret198311 Maret1988Umar Wirahadikusumah5
11 Maret198811 Maret1993Soedharmono6
11 Maret199310 Maret1998Try Sutrisno7
10 Maret199821 Mei1998Bacharuddin Jusuf Habibie8
3Bacharuddin Jusuf HabibieBacharuddin Jusuf Habibie official portrait.jpg21 Mei199820 Oktober1999GolkarLowong
4Abdurrahman WahidPresident Abdurrahman Wahid - Indonesia.jpg20 Oktober199923 Juli2001PKBMegawati Soekarnoputri9
5Megawati SoekarnoputriPresident Megawati Sukarnoputri - Indonesia.jpg23 Juli200120 Oktober2004PDIPHamzah Haz
6Susilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono official presidential portrait 2009.jpg20 Oktober200420 Oktober2009Partai DemokratMuhammad Jusuf 

Pahlawan Revolusi

Pahlawan Revolusi
  1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani. ...
  2. Letnan Jenderal (Anumerta) R. ...
  3. Letnan Jenderal (Anumerta) M. T. Haryono. ...
  4. Letnan Jenderal (Anumerta) S. ...
  5. Mayor Jenderal (Anumerta) D. I. Pandjaitan. ...
  6. Mayor Jenderal (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo. ...
  7. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean. ...
  8. AIPDA (Anumerta) Karel Satsuit Tubun.

Kamis, 26 September 2019

benua asia

Letak Astronomis Benua Asia

Seperti yang sudah dijelaskan di awal dimana benua Asia adalah benua yang terbesar di dunia. Luasnya sendiri adalah mencapai 44,57 juta km2. Di benua Asia ini, ada total 54 negara dimana 48 diantaranya adalah negara anggota dari PBB. Berikut ini letak astronomis benua Asia:
  • Dari segi garis lintangnya, benua Asia berada di 77 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan.
  • Dari segi garis bujurnya, benua Asia berada di 26 derajat Bujur Timur sampai 169 derajat Bujur Timur.

letak astronomis, geografis, dan geologis benua asia

Letak Geografis Benua Asia

Benua Asia memiliki penduduk yang jumlahnya paling besar diantara benua lainnya. Penduduknya sendiri berasal dari berbagai macam ras mulai dari ras mongoloid, melayu, kaukasoid, negroid hingga ras europoid. Berikut ini letak geografis benua Asia:
  • Di bagian utara, benua Asia berbatasan langsung dengan Samudera Arktik.
  • Di bagian Barat, benua Asia berbatasan langsung dengan Laut Tengah, Laut Merah dan Pegunungan Ural.
  • Di bagian Timur, benua Asia berbatasan langsung dengan Laut Bering dan Samudera Pasifik.
  • Di bagian Selatan, benua Asia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Letak Geologis Benua Asia

Benua Asia mempunyai karakteristik khas yakni untuk tempat tertingginya ada di Gunung Everest dan tempat terendahnya ada di Laut Mati. Untuk palung terdalam yang ada di benua Asia adalah di palung Mindanao yang berlokasi di negara Filipina. Berikut ini letak geologis benua Asia:
  • Dataran rendah utara yakni gabungan 3 lembah dari sungai besar yaitu sungai Yenisai, sungai Lena dan sungai Ob. Wilayahnya mayoritas ada di Siberia.
  • Dataran lipatan di pegunungan muda dimana lokasinya ada di bagian tengah benua Asia. Dataran ini membentuk segitiga dan menjadi bagian rangkaian pegunungan lipatan Mediterania.
  • Plateau tua yang ada di kawasan selatan. Kawasan ini terdiri dari batuan tua kristalin nan keras misalnya batuan granit.
  • Lembah serta sungai besar yang terletak di kawasan antara plato tua dan pegunungan lipatan muda. Kawasan ini relatif subur. Lokasinya diantaranya ada di dataran rendah Hindustan, Mesopotamia, lembah sungai Yangtze hingga sebelah sungai Huang Ho (lihat disini sungai terpanjang di dunia).